Kekacauan Benak

Kekacauan tak dapat dihindari walau bisa direncanakan. Siapa yang ingin rencanakan? Beginilah keadaan jika was-was melingkupi diri dari segala arah. Tingkat kapasitasnya berbeda setiap jiwa. Terkadang banyak penghalang datang silih berganti. 

Kita sekarang mencoba untuk tenang. Sebelum yang lainnya dirusakkan oleh kemarahan sementara. Kita masih bisa mengontrolnya dengan sejuta kemampuan jiwa. 

Kini kesadaran menyadari perjalanan perbudakan waktu antara sesama manusia. Manusia yang buta dan atas nama cinta yang buta. Diputuskan meninggalkan was-was menuju kedamaian batin. 

Manusia akan tersadar disaat kekacauan tak dapat di antisipasinya. Karena dibalik sang pemilik pengaturan, hal ini telah menjadi sebuah pertarungan tersendiri umat manusia.  

Kematian adalah pintu kedamaian untuk memangkas kekacauan yang tiada akhir. 

Tak ada falsafah hidup yang bisa dipegang secara terus menerus. Kita lah falsafah itu. Sesuai dengan zamannya dan maka kita menjadi pemimpin diri sendiri. 

Jika kekacauan tak segera diatasi maka lubang emosi akan terus menggorogoti jiwa. Semoga ada solusinya. 

Comments