Kita yang Memberi Makna

Natal itu di dalam dirimu begitupun Maulid juga ada didalam diri. Kita lah yang memberi makna setiap hari perayaan karena Tuhan bersemayam di dalam diri lebih dekat dari ulat leher kita. Jadi kemana arah perayaan itu semua kembali makna apa yang kita berikan. 

Atas nama agama kita tidak berhak mengatakan kita yang terbaik dan paling benar karena itu semua tercermin dari sikap akhlak kita. Jika itu baik maka bermakna lah Anda menunjukkan status Anda sendiri. Anda menjadi panutan karena akhlak Anda memberikan makna kepada setiap hari perayaan. 

Adapun metode kapitalisasi dan indoktrinisasi hanya akan mempengaruhi orang yang tidak memiliki makna. Jadi belajar dalam tingkat rasa adalah hakiki nya belajar. Semangat. 

Comments