Penjarakan Hatimu

Disaat kita masih di dunia ini maka belajarlah penjarakan hatimu sendiri agar hatimu tidak berkeliaran mengadu nasib dengan sembarang tingkah laku karena hatimu menarik banyak hal besar selama engkau masih bernapas. Hatimu adalah kompas yang pasti namun akan terkalibrasi salah jika banyak medan-medan magnet keburukan yang mendekatinya apalagi jika telah beresonansi dengan kebatilan.

Hati sangatlah peka adanya, mudah tersinggung hanya dengan secuil kata-kata namun akan kokoh jika telah memiliki benteng yang dahsyat melalui kekuatan cinta kepada Tuhannya. Penjara hati bukanlah sesuatu yang menakutkan akan tetapi menjadi sebuah kenikmatan tersendiri karena kita terhindar dari penyakit anak muda sekarang yaitu "galau".

Galau itu menyesatkan dan harus segera ditinggalkan. Bukan langkah kita yang meninggalkannya tetapi hati kitalah yang harus dijauhkan dari medan gravitasi kegalauan itu. Jarak dan waktu akan sangat mempengaruhi kualita hati. Jika jarak hati jauh dari kemungkaran yang bisa didengar melalui telinga, dilihat melalui mata kita maka akan terjamin dari kehinaan nantinya. Hati kita terpenjara dalam neraka dunia.

Zuhudkan hati, biarkan kedua tangan yang mengejar dunia ini untuk mencari nafkah. Jangan letakkan duniamu ke dalam hatimu tetapi letakkanlah diatas tanganmu. Mengekang nafsu sangatlah sulit namun memenjarakan hati sangatlah mudah hanya dengan membersihkannya setiap hari dengan bilangan dzikrullah bermetode akan menjaminkan nafsu untuk tetap tunduk dan terjaga didalam hati sanubari kita.

Semoga hati kita terjaga dari 1001 godaan dunia.

Comments