Kapan kamu menyebut Allah?

Menyebut nama Allah secara sederhana adalah wujud dari kesadaran kita akan dimana kita berada dan untuk apa kita diciptakan. Menyebut artinya mengeluarkan sesuatu dari tenggorokan dan diolah oleh lidah dan akhirnya menjadi suara (bisa saja hanya menjadi sir/suara hati). Allah adalah nama Tuhan semesta alam. Tak ada satu pun zat yang mampu mewujudkan Zat yang terkandung di dalamnya. Untuk itu, manusia hanya mampu senantiasa menyebut nama-Nya, dan hingga akhirnya Allah sendirilah yang akan menyapa seseorang yang telah menjadikan sebutan Allah itu sebagai kebiasaan.
Jadi kapan kita akan menyebut Allah?

Pertanyaan sulit namun mudah untuk dilakukan atau dipraktekkan. Coba saja Anda duduk dengan baik, lalu lafadskan Allah, Allah, Allah sebanyak-banyaknya lalu posisikan suaranya hanya sebatas di dalam hati berulang-ulang kali seraya menyatukan pikiran dengan kata Allah tersebut. Bagaimana rasanya?

Tentu saja rasa akan berbeda-beda, namun secara sederhana As-shufi katakan rasa yang timbul akan berupa suasana bagaimana  kita merasakan kehadiran Allah SWT pada saat kita masih balita. 

Ketahuilah bahwa hanya dengan dzikir, hati akan menjadi tenang. Dan sebaik-baiknya pembersih hati dari sifat-sifat buruk yang autonom terjadi didalam hati adalah dengan melakukan dzikir (menyebut nama Allah secara teratur dan konsisten mengikuti sebuah metode ke-Islaman).

Comments