Penyakit Hati


Siapa yang tidak memiliki penyakit jasmani? Sehebat apa pun seseorang pastilah memiliki penyakit dikarenakan kebiasaan hidup yang tidak selaras dengan perkembangan kebiasaan akan kebersihan baik tubuh maupun lingkungan. Dan tentu saja hampir seluruh penyakit jasmani memiliki obat penyembuhnya. Dunia kedokteranpun telah menetapkan banyak resep berbeda untuk penyakit yang berdiagnosa beda pula. Tapi bagaimana dengan tubuh halus kita? Adalah hati sebagai tempat pusat sensorik perasaan berlangsung. Mulai dari penerimaan emosi hingga pertahanan spirit.Saat kita dilahirkan, antara tubuh kasar dan halus kita hanya memiliki sedikit perbedaan. Keduanya masih dalam kategori polos dan terhindar dari dosa baik disengaja maupun tidak. Inilah konsep yang akan kita jelaskan dalam artikel singkat ini.

Telah banyak dijelaskan dalam buku bahwa penyakit hati selalu berbentuk non-fisik atau berupa sifat non-kebaikan seperti iri, dengki, sombong, takabbur, riya dan masih banyak lagi. Namun, sebaliknya dalam menanggulanginya pun selalu dalam bentuk penjawantahan pada aktivitas agama, sedangkan agama itu hanyalah media mengenal Tuhan, bukan mengenal penyakit diri. Jadi bagaimana solusinya? Kita harus mengenal sendiri penyakit itu.

Banyak metode penyembuhan penyakit hati ini tetapi sifatnya hanya sementara seperti membaca kitab agama, sembahyang namun, kebanyakan mereka yang melakukan itu malah bertambah penyakit hatinya. Mengapa?

Kita harus mampu menyelam ke dasar hati untuk melihat sendiri, seberapa tebal debu yang telah menyelimuti hati ini dari menerima cahaya Tuhan yang senantiasa setiap saat menyalurkan Nur-Nya langsung ke kita. Debu inilah yang harus kita kikis dengan sebuah metode yang tepat layaknya pemberian obat paracetamol kepada penderita sakit kepala namun dengan jumlah dosis yang tepat.

Metode apakah itu? Pertama, berpuasalah. Puasa akan mengikis satu derajat energi yang dihasilkan dari kelakuan haram. Kedua, sedekahlah. Dengan sedekah, akan mengikis dengan sendirinya proses pencarian harta benda yang haram. Ketiga, geser fokus kita melalui dzikir yaitu penyebutan berulang-ulang nama Allah SWT baik secara lisan maupun secara diam dilaflkan dalam hati itu sendiri. Semoga metode ini bisa mengikis sedikit demi sedikit penyakit hati yang kita miliki.

Comments