Waktu

Waktu dalam golongan manusia terasa vakum dalam satu ikatan kalender, penanggalan masehi ataupu hijriah ataupun dalam skala 24 jam. Kita harus mulai melihat waktu dalam sisi psikologi. Waktu dalam psikologi akan mengajarkan kita sebuah hukum yang dilakukan secara subjektif dimana antara sesama manusia akan senantiasa berdamai dalam menciptakan ketertiban dunia.

Psikologi hanya akan berhenti ditingkat sebelum spiritualisme. Bagaimana seandainya kita akan memasuki waktu dalam sisi spiritualisme? Tentu saja kita harus mengenal metode sufi. Ya, waktu dalam sisi sufi itu akan mengajarkan tentang waktu yang kekal.

Ini hanyalah istilah tetapi waktu dalam sufi akan mengajarkan kita tentang cinta dalam kebersamaan Tuhan. Dimana seorang manusia tidak lagi terikat waktu 24 jam maupun waktu psikologis dimana psikologis akan mempengaruhi diri kita terhadap masa lalu maupun masa yang akan datang.

Sulit membedakan yang mana waktu hakiki dengan waktu yang menyita perhatian dari cinta Tuhan kita. Fokus pada cinta Tuhan akan memberikan setiap detik dalam hidup kita sebuah singgasana kebahagiaan tiada tara.

Sulit merasakan kebahagiaan jika kita masih dibatasi oleh waktu maupun ruang alamiah kita. Kita dibatasi merasakan cinta, dan segala yang menyanjung cinta itu.

Selamat datang Waktu.

Comments