Dirimu


Harapan itu ada di dalam dirimu beserta dengan kehidupan dan kebahagiaannya dan mengapa pula kita masih menghabiskan waktu untuk menantinya? Saatnya kita memanfaatkan waktu dengan sesuatu yang menjadikan spiritual kita lebih tajam dalam mengenal amarah dan anugerah Sang Khalik.

Dirimulah sarang dari kekuatan hidup dan kitalah sebagai pengendara dari diri ini yang membawanya menuju kerusakan parah. Tubuh tak mampu lagi menerima banya obat dalam penyembuhannya. tubuh membutuhkan penyembuhan dari dalam jiwa yaitu dirimu yang utuh.

Masih adakah keraguan akan besarnya dirimu di mata Tuhan? Kita begitu sempurna diciptakan-Nya namun kita yang membuatnya luntur tujuh keturunan dikarenakan penghilang nafsu dari luar yang lebih dahsyat getaran menggoda kita.

Wujud materi pun telah mengisi sebagian dari unsur padat manusia kita sehingga runag yang terbatas ini akhirnya semakin sempit saja dan waktu yang singkat ini semakin sulit kita hargai dan itu dikarenakan Dirimu yang belum bisa kau mengerti, belum bisa kau damaikan dengan jiwamu, dan tentu saja belum ada kebahagiaan yang kau munculkan darinya.

Terlalu banyak naskah hidup yang tidak terarah engkah dengansehingga deringan panggilan Dirimu untuk mewujudkan harapan yang sudah ada akhirnya tertunda pada napas terakhir kita. Semoga termanfaatkan segala potensi yang ada dalam Dirimu.

Comments