Setiap Hidup adalah Sebuah Inspirasi

Terkadang kita harus belajar dari orang lain. Karena dari kehidupan orang lain tersebut kita mampu merasakan hal yang hampir serupa untuk kejadian tersebut. Belajar dari orang lain bukan berarti harus menjadi orang lain tetapi dari pada kita harus mengalami sendiri kenyadian yang sama baru kita akan mengerti maka saya sarankan, lebih baik kita melihat dan memetik hikah dari bencana yang dialami orang lain.

Disini kita belajar bersyukur untuk tetap memiliki waktu untuk menata kehidupan ini sesuai dengan jalur pemikiran kita masing-masing, apakah itu harus berdasar keyakinan dan agama kita atau ada tuntunan yang lain. Namun pada prinsipnya, kita bisa mengalami kehidupan seribu tahun hanya dengan belajar dari kehidupan sebelum kita beberapa generasi yang lalu.

Menjadi budak waktu akan menjadikan kita tergiring secara otomatis untuk mengalami hal yang tidak semestinya berurut. Misalnya, kecil, sekolah, belajar, SD, SMP, SMA, Kuliah, Sarjana, Menikah, punya rumah, punya mobil, ada anak, tua dan mati. Inilah budak waktu reguler. Kita bisa merubah itu dan mendapatkan hal yang lebih besar misalnya berkeliling dunia, membuat gedung tercantik di dunia, memimpin dan memiliki perusahaan terkaya dan terunik dan lain-lain sebagainya.

Jika kita mau berhitung usia kita itu sangat dibatasi oleh kemampuan tubuh manusia saat ini. Pencemaran disana-sini sudah membuat kita menjadi kewalahan dalam menemukan hidup yang sehat 100% dan ini menyebabkan usia kita sedikit demi sedikit berkurang. Untuk itu, melihat waktu ke belakang begitu penting untuk menata kehidupan ke depan.

Semoga kita menjadi penerus para Nabi, yang menjunjung semangat hidup bahagia. Amin.

Comments