Takdir
Dalil keberadaan takdir Allah adalah " Katakanlah: aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh. Dari keburukan segala perkara yang Dia ciptakan".(Q.S. al-Falaq [113]:1-2).
Seorang hamba yang membaca surah ini ketika ia sedang mendapat kebaikan, niscaya akan dihindarkan dari keburukan yang telah ditetapkan sebelum keburukan itu menimpanya. Dan dalam sebuah hadis disebutkan bahwa "Perbuatan baik dan silaturahmi akan menjauhkan kematian yang buruk dan mungkin akan mengubahnya menjadi sesuatu yang baik". Dalam hadis lain Nabi saw, bersabda, "Doa dan derita menggantung di antara langit dan bumi, saling dahulu-mendahului, doa akan menjauhkan derita sebelum turun menimpa."
Dalam menyikapi takdir, bisa digolongkan menjadi empat tingkatan. Pertama, ada sebagian yang melihat awalnya dengan mempertimbangkan bahwa Ketentuan Allah ini tidak lepas sedikit pun dari hukum azali dan tidak akan berubah oleh upaya. Kedua, sebagian yang memandang akhirnya dengan melihat bagaimana akhir kehidupan mereka, namun karena akhir dari sesuatu itu masih merupakan misteri, maka ia berupaya. Ketiga, sebagian kehilangan masa lalu dan masa mendatang, dan merupakan putra-putra waktu (ibn waqttihi), karena mereka merenungkan Allah. Dan bahagia dengan hasil takdir Allah SWT dan apa yang muncul dari takdir itu. Kemudian yang keempat, ada sebagian orang yang kehilangan masa kini, masa lalu dan masa mendatang, yang hati mereka terserap dalam Sang Hakim, yang terus memandang-Nya.
Semoga Allah SWT berkenan memberikan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua, dan mengampuni serta mensucikan kita semua, amiin ya Allah ya Rabbal Alamiin.
Seorang hamba yang membaca surah ini ketika ia sedang mendapat kebaikan, niscaya akan dihindarkan dari keburukan yang telah ditetapkan sebelum keburukan itu menimpanya. Dan dalam sebuah hadis disebutkan bahwa "Perbuatan baik dan silaturahmi akan menjauhkan kematian yang buruk dan mungkin akan mengubahnya menjadi sesuatu yang baik". Dalam hadis lain Nabi saw, bersabda, "Doa dan derita menggantung di antara langit dan bumi, saling dahulu-mendahului, doa akan menjauhkan derita sebelum turun menimpa."
Dalam menyikapi takdir, bisa digolongkan menjadi empat tingkatan. Pertama, ada sebagian yang melihat awalnya dengan mempertimbangkan bahwa Ketentuan Allah ini tidak lepas sedikit pun dari hukum azali dan tidak akan berubah oleh upaya. Kedua, sebagian yang memandang akhirnya dengan melihat bagaimana akhir kehidupan mereka, namun karena akhir dari sesuatu itu masih merupakan misteri, maka ia berupaya. Ketiga, sebagian kehilangan masa lalu dan masa mendatang, dan merupakan putra-putra waktu (ibn waqttihi), karena mereka merenungkan Allah. Dan bahagia dengan hasil takdir Allah SWT dan apa yang muncul dari takdir itu. Kemudian yang keempat, ada sebagian orang yang kehilangan masa kini, masa lalu dan masa mendatang, yang hati mereka terserap dalam Sang Hakim, yang terus memandang-Nya.
Semoga Allah SWT berkenan memberikan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua, dan mengampuni serta mensucikan kita semua, amiin ya Allah ya Rabbal Alamiin.
Comments
Post a Comment
Terima kasih untuk masukannya di blok kami.
Assalam-Ashufi