Belajar dari Kehidupan Orang lain

Kita satu dalam menarik oksigen ke dalam paru-paru kita. Maka dari itu, karena satu jenis, kita bisa saling berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi menjadikan kita mengerti arti dan hakekat kehidupan orang lain, dan kita pun mampu menerima respek dari pengaruh kehidupannya sehingga kita bisa belajar. Banyak hal dan kekurangan diri yang dapat saling menyempurnakan saat kita mampu mengenal satu sama lain.

Telinga mampu menerima getaran-getaran perasaan yang menyingkap banyak rahasia dalam tubuh manusia. Mengapa kita harus saling berkomunikasi dan berhubungan bermasyarakat? Tidak cukupkah kita hanya bertemu di dunia maya? Terhanya buat mereka yang dibatasi jarak maka teknologi itu bermanfaat namun saat ini, dengan teknologi, yang dekat menjadi sangat jauh dikarenakan hilangnya satu ikatan komunikasi yang mampu merangsang perkembangan otak kita.

Belajar dari kehidupan orang lain diambil alih peran otak cerdas kita. Selama ini, otak kita hanya dimanfaat pada bagian otak reptil dan korteksnya saja sedangkan otak neo-korteks diabiarkan begitu saja. Hubungan sosial mampu meningkatkan energi untuk perkembangan otak neo-korteks kita.

Manusia mampu meraih masa kejayaannya jika saja dia mau berpindah posisi satu jengkal saja dari aktivitasnya yang membuatnya jenuh dan suntuk. Cukup dengan sedikit keinginan untuk berubah maka semua itu bisa berubah. Kita semua ingin meraih keemasan disaat usia kita bertambah. Kita membutuhkan figur untuk dicontoh, figur yang luar dalam siap kita acungkan jempol dan direplika ke dalam diri kita.

Memang keterbatasan diri dan banyaknya contoh salah yang diadopsi menjadikan kita jemu terhadap sesuatu yang biasa-biasa saja. Namun Allah SWT Maha Adil mengatur takdirNya untuk menjadikan kesempurnaan sistem berjodoh dengan kita namun sekali lagi kita hanya melalui saja dan mengacuhkannya.

Butuh ilmu lebih untuk meningkatkan daya pikir kita. Butuh banyak ruang untuk meningkatkan kesadaran spiritualitas kita, butuh lebih dari arti keberadaan siapa diri kita untuk mensujudkan nafsu kita dihadapan Allah SWT.

Namun, saat ini belumlah terlambat. Majulah bersama cahaya yang senantiasa menghampirimu setiap saat. Assalam.

Comments