Mengirimkan Doa

Pernahkah kita menyadari bahwa "apa isi hati" kita yang "memadu dengan isi pikiran" kita adalah wujud asli dari doa kita dalam keseharian? Jika tidak maka yakinlah, doa Anda pada hakikatnya selalu terpanjatkan namun Anda tidak menyadarinya. Mengapa? Karena Anda tidak menyangka bahwa jantung Anda bergerak secara otonom untuk memompa darah dan menghasilkan sebuah getaran yang harmonis dan akan terpengaruh jika pikiran atau suasana mood Anda lagi berubah pula, dan ketahuilah bahwa getaran harmonis dari jantung inilah yang selalu memancarkan radiasi dan mengirimkan setiap kata hati dan pikiran Anda pada frekuensi Ketuhanan dimana hati dan pikiran itu bersumber diciptakan, dan itulah Allah SWT.

Maka berhati-hatilah dalam mengatur isi hati Anda. Isilah hati Anda dengan kata-kata bijak dan gambaran-gambaran syukur agar doa yang Anda panjatkan melalui lisan pada saat Anda sholat atau pada waktu-waktu tertentu itu tidak bertentangan dengan perilaku dan tindakan Anda, karena pikiran akan mempengaruhi tindakan Anda sebenarnya.

Anda selalu mengeluh mengapa doa yang Anda panjatkan secara sadar itu tidak terkabul sama sekali. Ini dikarenakan Doa yang Anda kirim secara tidak sadar lebih kuat frekuensinya dari yang Anda kirim secara sadar. Sebagai contoh, Anda berdoa secara sadar meminta sebuah berkah kekayaan, akan tetapi, hati Anda secara otomatis telah Anda ajarkan untuk bercerita tentang keburukan orang lain, maka keburukanlah yang tergambar dalam pemikiran dan hati Anda, dan maka dari itu, keburukanlah yang akan terpanjatkan secara tidak sadar ke hadirat Allah SWT. Wallahu a’lam bish-shawabi.

Comments