Mengapa tidak Ada Namaku di Hatimu?

Mengapa tidak Ada Namaku di Hatimu?Apakah diriku ini sudah tak bermanfaat lagi untukmu? Sudah habiskah cintamu dan doamu untukku?

Ya ...inilah kira-kira perkataanku jika aku menjadi Tuhan. Aku melihat hamba-hambaku yang kini kehilangan makna Ketuhanan di dalam dadanya. Ya.ini hanyalah pengandaian berani tentang sesuatu yang tabu untuk dikatakan tentang perkataan Tuhan.

Kita memang bagian dari keajaiban tapi kita belum mampu mewujudkan keajaiban itu setelah kita mengenal dunia ini. Kita terperosot dalam kepingan nafsu untuk memenuhi hasrat yang sudah berabad-abad dulu telah mulai ditinggalkan namun sekarang bangkit lagi dengan wujud yang berbeda.

Kini, kita telah asik mendemo sana-sini atas kebijakan yang salah dan memang salah dari ulil amri kita, kita seakan-akan berada diatas kebenaran yang sejati. Apa yang kita inginkan sebenarnya jauh dari tujuan kita melakukan perubahan. Siapa yang salah?

Kitalah yang salah karena telah melupakan Penguasa Penentu Isi Hati, Allah SWT, kita telah melupakan namaNya, kita telah melupakan kekuasaanNya. Kita telah lupa bahwa hanya dengan namaNya kita mampu menunda kiamat ini, apalagi kalau hanya sekedar tsunami dan gempa serta gejolak merapi.

Ya...kita memang telah lupa bahwa kita ini adalah mahluk yang utuh dan suci, sedangkan kita telah memecahnya dan menjadikannya kotor.

Maka dari itu, mari kita satukan wujud kita yang sebenarnya dalam Islam yang Kaffah sehingga kita disucikan kembali oleh Allah SWT menjadi hamba-hambanya yang selalu takwa kepadaNya.

Comments