Bersahabat Dengan Allah

Menyandarkan segalanya kepada Allah, Hidupku, matiku dan segala harapan takdirku diserakan kepada Sahabat yang selalu terjaga Allah SWT. Cnta kita tidak terbatas padaNya, pengharapan kita tak berujung padaNya namn permintan kit begit sedikit karena antar Sahabat sudah mengetahui kebutuhan apa yang diperlukan.

Sulit membahasakannya namun bersahabat denan Allah SWT dikembalikan kepada masing-masing pribadi. Setiap pribadi memiliki komunikasi termudah berhubungan dengan Allah SWT. Hanya saja, hati kita terlalu ditutpi kesombongan dan dosa yang dilakukan, namun itu sama sekali tidak mengurangi rasa Cinta Allah SWT kepada kita karena pintu komunikasi taubatnya selalu trbuka sepanjang hayat masih dikandung badan.

Allah SWT tidaklah beruntung jika 100% umat manusia taat kepadaNya, dan tdak pula rugi jika 100% menolak keEsaanNya.

Bagi Allah SWT, menyebut dan mengingat AsmaNya dikala kita duduk, jalan, baring dan sedang beraktvitas, itu lebih bernilai disisiNya.

Mengapa kita ingin bersahabat dengan sesuatu yang jelas-jelas akan melaratkan kita ke liang dosa dan neraka? Sedangkan jelas bahwa Nur Allah SWT begitu mudah kita gapai. IlmuNya sudah banyak tersebar di akal-akal manusia sebelumnya, maka dari itu, pelung besar terhampar dihadapan kita.

Mariu kita realiasikan cinta kasih kia bersama Sahbat kita, Allah SWT.

Comments