Masuk Surga, Gratis!

Surga di kepala kita masing-masing pastilah akan menjurus pada satu titik, kesnangan dan kenikmatan , itu di dapat setelah melakukan dan memenuhi misi yang diberikan Tuhan kepada umat manusia. Tapi apakah ini mudah? Pastilah jawabannya beragam. Tetapi, kali ini saya akan mengungkap satu kata bahawa Masuk Surga itu Gratis koq. Sebaliknya, kalau mau masuk neraka harus bayar dulu di dunia.

Keadaan ini sangat identik dengan keasaan kita di sekitar. Memang sesuatu yang gratis pasti akan sulit kita lakukan. Tapi kalau mau dibayar wah...kita malah senang dan cepat menjalaninya.

Mengapa masuk surga grtais? Seperti kita lihat, apa sih syarat utama masuk surga? Ya...sholat, puasa dan sedekah. Sholat, apakah harus dibayar? Pada saat ke mesjid, apakah kita harus bayar bea masuk dulu baru menegakkan sholat? Jawabannya tidak. Semuanya gratis. Puasa, apakah kita harus bayar dulu sebelum kita puasa? Tentu tidak. Sedekah, apakah harus selamanya sedekah uang? Senyum pun merupakan sedekah mulya di sisi Allah SWT.

Jadi apa yang menghalangi kita untuk masuk surga? Ya...kecuali jika kita sudah lupa bagaimana bayangan surga itu karena faktor usia yang selalu bertambah dan kita menganggap diri kita sudah hebat dimana posisi Tuhan, Allah SWT telah terusik dan bahkan tersingkirkan oleh posisi Syetan yang selalu kita jaga di dalam hati kita.

Masuk Neraka, kok bayar? Iya dong. Apa sih yang menyebabkan orang masuk neraka? Ya...main judi, berzina, maksiat, berbuat jahat, mesum, minum-minuman keras, narkotik dll. Apakah semua itu gratis? Tidak, untuk masuk ke klub malam, kita harus bayar. Untuk minum minuman keras, kita harus bayar. Untuk berjudi, kita harus siapkan banyak uang. Dimana sisi gratisnya kita masuk neraka? Tetapi mengapa malah yang bayar-bayar itu yang lebih mudah kita ikuti dari pada yang gratis masuk surga? Andalah yang mampu menjawabnya secara pribadi-pribadi. Saya hanya sekedar mengingatkan.

Terkadang kenikmatan itu tidak berwujud sehingga kita sulit menolaknya. Namun denganbekal Islam dan Ilmu kita, semuanya itu bisa kita deteksi dari awal dan mampu menolaknya mentah-mentah bahwa, jalan ini begitu panjang sedangkan usia kita terbatas. Mudah-mudahan di akhir langkah kita, ada Kalimah Allah yang trucap dari bibir kita ini. Jemputlah kami wahai Malaikat Maut dengan seindah-indahnya jemputanmu.

Comments