Kita selalu berada di roda keraguan

Inilah fitrah. Manusia dititipkan celah dalam hatinya, keraguan. Emas pun bisa dia ragukan apa lagi kadar yang tidak terukur. Namun, manusia terbaik adalah mereka yang mau belajar darinya. Apa pun itu, jika diragukan maka hasilnya pun akan menjadi setengah-setengah. Karena prinsipnya adalah hati dan pikiran akan membentuk hasil yang diinginkan. Jika keinginan itu bercampur keraguan maka hati dan pikiran tidak akan memberikan energi yang maksimal pada tubuh untuk mewujudkan keinginan itu.

Jodoh selalu terikat satu sama lain. Energilah yang mendekatkannya. Dan energi itu bersumber dari paduan hati dan pikiran. Jika keduanya mendukung, maka apapun kendala tidak menjadi masalah buatnya. Biarkan hati dan pikiran menuntunmu ke jalan cahaya.

Dari Abu Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abu Tholib, cucu Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam dan kesayangan beliau rodhiallohu ‘anhuma, dia berkata: ”Aku telah hafal (sabda) dari Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam: “Tinggalkanlah sesuatu yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu.” (HR. Tirmidzi dan Nasa’i. Tirmidzi berkata: Ini adalah Hadits Hasan Shahih)

Kedudukan Hadits
Kedudukan hadits ini seperti kedudukan hadits ke enam (lihat hadits ke-6)

Tinggalkan Sesuatu Yang Meragukan
Sesuatu yang meragukan adalah sesuatu yang membuat tidak tenang dan memunculkan rasa khawatir, jikalau ternyata hal itu tidak boleh dilakukan. Jika kita menghadapi kondisi demikian maka tinggalkanlah yang meragukan tersebut dan lakukan sesuatu yang meyakinkan atau yang membuat tenang. Adalah termasuk perbuatan tercela jika ada keraguan akan tetapi tetap dikerjakan.

Semoga kita terhindar dari celah fitrah kita itu.

Comments