Sibuknya alam manusia

Tidak dipungkiri, nikmatnya belanja dalam kehidupan sehari-hari. Dan inilah ternyata meneyebabkan kesibukan itu muncul. Ya...proses perdagangan. Dimana kita sebagai pembeli dan yang lain sebagai penjual namun dengan bungkus yang berbeda-beda, kau dan aku. Namun, dalam satu kacamata, kita semua sama, terlena dalam kesibukan yang tak lain hanyalah sebuah sandiwara pengisi kehidupan sehari-hari dari senin sampai minggu.

Kapan kita bisa mulai perubahan? Saya jenuh melihat perputaran ekonomi waktu yang menjadikan kita sebagai mmanusia yang dianggapnya beradab. Kapan ada ciptaan baru berupa teknologi kita buat jika kesibukan bisnis dan perdagangan yang kita lakukan sehari-hari. Jika ada waktu senggang, kita hanya menghabiskan waktu untuk main facebook. Melihat sesama seakan-akan melihat dollar berjalan yang siap kita gaet, siap kita tipu untuk mengikuti pola dan sistem bisnis yang kita buat dan sekali lagi muncullah proses ketergantungan pada sebuah benda dan hasrat. Kapan ini bisa berhenti?

Mungkin kitalah yang harus menghentikannya saat ini juga. Pikiran ini tidak hanya mampu melakukan ini diwaktu yang sama. Ada banyak yang bisa kita lakukan dalam 24 jam ini. Bukan hanya memenuhi tuntunan sesuatu yang menjemukkan. Yang setiap bulan kita mendapatkan yang namanya gaji, namun jika dipikir kita mampu menghasilkan gaji untuk diri sendiri dengan tanpa menghambakan diri pada sistem yang membuat kita sibuk namun tetap miskin walau di usia yang sudah menua setiap saat ini.

Inilah pertentangan yang disampaikan pikiran ini. Masih banyak yang lain. ini diakibatkan otak jenuh karena tidak ada yang mampu memaksimalkan kinerjanya. Apakah Anda sudah memaksimalkan kerja otak Anda sendiri? Salut jika sudah. Mari kita berkarya setiap hari, menemukan model aplikasi pendukung hidup baik yang hardware mapun softwarenya. Semoga kita terlindungi dari kesia-siaan ilmu yang dimiliki.

Comments