Belajar, untuk hidup lebih lama

http://silfianaelfa.files.wordpress.com/2009/12/waktu.jpgManusia ternyata setelah diteliti akan mengalami penurunan energi akan hidup dikarenakan mereka berhenti sedikit demi sedikit untuk belajar. Belajar apa pun itu. Mereka menerima takdir waktu secara mentah-mentah bahwa waktu itu mengatur usia kita, kapan kita dibutuhkan dan kapan kita dibuang dalam arti pensiun. Padahal di satu sisi, unsur dalam diri dan tubuh kita selalu mengalami perbaikan setiap saatnya. Sepanjang usia kita berjalan, selama Tuhan belum mencabut titipan nya, maka kita masih memiliki waktu untuk tetap sehat, bugar dan selalu berpotensi untuk mengubah dunia ini.

Membatasi diri dengan rasa tua maka
rasa tua itu akan cepat datangnya dan akan terlihat pada penurunan aktivitas. Aktivitas yang paling berpengaruh adalah belajar. Sebanyak 30% pengaruh yang ditimbulkan, dan yang lainnya adalah mengatur makanan dan olahraga minimal sekali sepekan.

Tak ada yang melarang kita untuk belajar. Belajar akan sesuatu hal akan merangsang pertumbuhan otak kita. Masih banyak ruang kosong dalam otak kita ini untuk diisi sesuatu hal yang baru. Berkembangnya otak akan mengurangi faktor lupa dan pikun sehingga segala informasi di masa tua akan tetap terjaga dan dapat di akses kapan pun.

Usia produktif manusia dibatasi oleh pemerintah hanya berada pada batas 50 tahun, sungguh sangat sedih sekali. Padahal hingga 100 tahun pun seseorang masih bisa melakukan aktivitas normal. Luar biasa jika kita semua sepakat untuk membentuk insan yang kokoh terhadap perubahan zaman. Cukup menyempatkan diri untuk belajar maka akses awet muda akan selalu berirama dengan keinginan kita untuk hidup lebih lama dalam kebahagiaan dan kelimpahan. Ayo buat tombol "Mari Belajar" pada setiap benda di dekat kita dan tekan setiap saat Anda butuhkan.

Comments