Ilmu itu Mahal, namun terhenti ....

....disaat tiada siapa pun yang mengajarkannya.


Ilmu itu telah diikat dalam sebuah tulisan dan ditata dalam sebuah buku. Jika dipelajari, bisa sejenak kita paham dan mengerti tapi saat ingin mempraktekkannya, ternyata tidak semudah teorinya. Makanya dibutuhkanseorang guru untuk mengajarkannya. Apakah guru itu guru zahir maupun guru bathin, tergantung kebutuhan ilmu itu.

Ilmu sebatas membaca maupun diberitahukan akan terhenti beberapa hari setelahnya dikarenakan tidak membekas saat dipelajari. Namun, itu adalah awal yang bagus. Jika ilmu itu telah diajarkan oleh si empunya, maka pasti akan berbekas dalam, menjdi suatu kebiasaan yang membentuk karakter dn tersave dalam program bawah sadar sehingga ilmu yang telah dipelajari akan bergerak dan mengaplikasikan dirinya secara otomatis walaupun kita dalam keadaan lupa dan tidur. Ilmu yang demikian takkan dapat dicuri oleh usia dan akan beresonansi dengan alam jagad raya untuk membuka pundi-pundi kebahagiaan dan kelimpahan.

Terlepas dari ilmu sendiri, manusia memang telah dititipkan receiver multi dimensi, itulah qalbu (hati) yang siap memantulkan segala ilmu ladunni yang datangnya dari Allah SWT dan akan diolah oleh prosesor tercanggih di alam jafad raya ini, itulah otak kita yang siap menerjemahkan segala komposisi ilmu itu untuk dipraktekkan, dan jika tidak mampu mengurainya maka disinilah dibutuhkan seorang guru untuk menghantarkan kita dalam proses mengerti baik dalam teori maupun praktek.

Salam yang Sekhalis-khalisnya buat YML Ayahandaguru, YML Buya dan para penerus ahli silsilah Guru kami.

Comments