Jangan Berhenti hanya Pada Satu Ilmu saja

Ilmu itu haruslah beraneka macam. Karena, otak kita memang diciptakan untuk merasakan lebih banyak dari biasanya. Manusia memiliki database yang besar untuk menampung banyak informasi. Saya tidak hanya akan mengatakan otak saja akan tetapi hati kita pun juga mampu menyimpan beberapa info spiritual yang sangat penting saat kita sedang mereset kehidupan kita kembali ke semula.

Kita memang tidak mampu benggabung sekaligus antara ilmu fisika-kimia-biokogi dll. Namun, perlu diketahui inti dari ilmu adalah TERAPANnya. Dan pada saat kita melakukan penerapan ilmu tersebut, maka kita membutuhkan banyak disiplin ilmu untuk memadukannya. Ilmu itu indah jika mampu dimanfaatkan di tengah kehidupan bermasyarakat kita. Krisis listrik saat ini tidak perlu terjadi jika sarjana sains dan teknik kita mampu mengimplementasikan ilmunya di masyarakat serta peran pemerintah dalam menyiapkan dana-dana segar untuk mendukung eksplorasi potensi generasi muda. Namun, hal itu sepertinya hanya ada di dunia barat sana. SDM mereka bertumpah ruah, dana-dana penelitian mengalir seperti sungai, sehingga penelitian kian hari semakin menjadikan pemerintah dan masyarakatnya menjadi madani. Indonesia, memang baru berkembang. Akan tetapi, sarjana yang mereka cetak setiap periodenya tidak kalah dengan negara-negara maju, tetapi, mengapa tak ada satu pun yang memiliki power yang besar untuk menggerakkan seluruh potensinya untuk memecah tembok kemiskinan di negara kita.

Semuanya kembali pada kita, saat ini. Kita, dilanda krisis multidimensi, ini tidak sekedar istilah, dan tidak hanya untuk dibaca saja, akan tetapi dibutuhkan sebuah andil, proses ambil bagian oleh seluruh komponen pemerintah dan masyarakat jika kita ingin melihat negara kita ini ikut madani. Bukankah agama kita mengajarkan hal yang demikian?

Comments