Penelitian Mahasiswa itu lari kemana?

Sedikit masalah menggelitik pikiran ini yaitu penelitian ilmiah mahasiswa itu lari kemana? Maksudnya pengaplikasiannya ke dalam sebuah lapangan pekerjaan baru itu jauh dari realisasi. Sama seperti penelitian istri saya, pembuatan biodiesel dari dedak padi. Pada prinsipnya, penelitian ini sukses tetapi kemana arah dan tujuan pengaplikasiannya, sang dosen belumlah menuntut mahasiswanya untuk melakukan tindak lanjut. Sedangkan negara ini sudah terpuruk jauh dari kemiskinan, solusi yang dibutuhkan adalah buka kembali semua penelitian ilmiah mahasiswa dan buktikan di lapangan. Jika itu bermanfaat maka presiden kita, Yang Mulya Pak SBY, tolong berikan dana segar untuk menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat dari penelitian ini. Untuk siapa? ya...untuk semua masyarakat negeri kita.

Banyak penelitian mahasiswa kita terutama di Universitas Hasanuddin jurusan FMIPA menjadi kadaluarsa akibat tidak adanya dana segar yang menyentuh untuk penelitian tingkat lanjut. Akibatnya para sarjananya hanya mengejar impian menjadi PNS yang nota bene di mata saya, PNS tidak jauh lebih buruk dari seorang buruh. Ini kelewatan sekali karena hampir seluruh sarjana terbaik Indonesia hanya mengejar satu harapan satu pekerjaan yaitu PNS, padahal judul penelitian mereka itu sangatlah hebat-hebat, tetapi mengapa mereka membiarkan potensi besar ini? Ya... sekali lagi ini kesalahan pemerintah kita yang hanya memusingkan politik dan keamanan saja, sedangkan pendidikan yang berbanding lurus dengan dunia kerja serta perekonomian sangat jauh dari hasil yang memuaskan.

Tingkat kebutuhan tenaga kerja di industri telah jauh dari penyerapan para sarjana kita. Apakah sarjana kita sangat jauh dari SDM yang handal? Bisa saja. Para sarjana kita kebanyakan berotak rapuh dan lemah. Tak memiliki daya saing yang hebat, sedangkan beberapa sarjana hebat kita hanya menuruti keinginan menjadi PNS semata. Apa yang kalian (10.000 sarjana) cari di PNS sana? Pekerjaan yang tidak membutuhkan klasifikasi kesarjanaan kalian, dimana waktu dan tenaga kalian akan habis sedangkan potensi kalian akan terkikis sedikit demi sedikit. Tunjangan tak jadi masalah buat mereka yang mengaplikasikan penelitian saat jadi mahasiswa dia implementasikan ke kehidupan nyata. Yakin saja, 10 tahun kedepan takkan ada lagi pengangguran yang menyandang sarjana.

Mudah-mudahan kita tersentuh dengan negara yang menjadi kaya dikarenakan para sarjananya menjadi produktif di bidangnya masing-masing. Semoga penulis menjadi demikian pula sesuai harapan bunda pertiwi. Amin.

Comments