Lihat Videonya.
Mengapa Roh tidak dimasukkan ke dalam unsur utama? Karena, Roh hanya Allah SWT mengetahuinya, kita hanya diberikan info yang sedikit. Makanya, sumber potensi "Hati", "pikiran" dan "jasmani" -lah yang memiliki posisi penting dalam keberlangsungan hidup manusia. Salah satunya tidak terpakai maka akan merusak keseimbangan alam. Di mana-mana akan ada kerusakan lingkungan, pencemaran, penipisan lapisan ozon, global warming dll.
sebenarnya masih ada satu yang membantu manusia yaitu unsur Nafsani, namun nafsani memiliki ruang kerja di hati dan menyangkut perasaan makanya dia dikategorikan unsur hati. Namun terlepas dari, ketiga unsur ini bukanlah barang baru, artikel ini hanya sekedar pembanding akal kita bahwa, posisi manusia di mata Tuhan itu sama saja, yang membedakan adalah sisi takwanya saja dan itu bukan hal sederhana karena sesuatu baru dikatakan takwa jika dalam perbuatan jasmaninya, hati dan pikirannya menyatu dalam istilah ikhlas. Karena hati tidak akan pernah salah, hanya pikiran yang salah mempersepsikan suatu keadaan. Makanya, manusia terlahir dengan keunikannya masing-masing. Karena, unsur manusia berada dalam kadar yang berbeda. Namun, mengakses ke-3 unsur tersebut maka kita bisa menggapai sifat sejatinya manusia yaitu tawadduh, wara' dan sifat-sifat kearifan yang telah lama melekat pada para sahabat Rasulullah SAW.
Mengapa Roh tidak dimasukkan ke dalam unsur utama? Karena, Roh hanya Allah SWT mengetahuinya, kita hanya diberikan info yang sedikit. Makanya, sumber potensi "Hati", "pikiran" dan "jasmani" -lah yang memiliki posisi penting dalam keberlangsungan hidup manusia. Salah satunya tidak terpakai maka akan merusak keseimbangan alam. Di mana-mana akan ada kerusakan lingkungan, pencemaran, penipisan lapisan ozon, global warming dll.
sebenarnya masih ada satu yang membantu manusia yaitu unsur Nafsani, namun nafsani memiliki ruang kerja di hati dan menyangkut perasaan makanya dia dikategorikan unsur hati. Namun terlepas dari, ketiga unsur ini bukanlah barang baru, artikel ini hanya sekedar pembanding akal kita bahwa, posisi manusia di mata Tuhan itu sama saja, yang membedakan adalah sisi takwanya saja dan itu bukan hal sederhana karena sesuatu baru dikatakan takwa jika dalam perbuatan jasmaninya, hati dan pikirannya menyatu dalam istilah ikhlas. Karena hati tidak akan pernah salah, hanya pikiran yang salah mempersepsikan suatu keadaan. Makanya, manusia terlahir dengan keunikannya masing-masing. Karena, unsur manusia berada dalam kadar yang berbeda. Namun, mengakses ke-3 unsur tersebut maka kita bisa menggapai sifat sejatinya manusia yaitu tawadduh, wara' dan sifat-sifat kearifan yang telah lama melekat pada para sahabat Rasulullah SAW.
Comments
Post a Comment
Terima kasih untuk masukannya di blok kami.
Assalam-Ashufi