Kenikmatan sebagai pemimpin

Sungguh nikmat menjadi pemimpin, bukan karena kita suka menyuruh-nyuruh atau berlagak sok banyak perintah akan tetapi letak tanggung jawab bawahan ada dalam kebijakan kita maka dari itu kenikmatan yang dirasa adalah kebijaksanaan yang terpatri dalam hati kita.

Banyak orang yang mau jadi pemimpin tetapi belum mampu menggapai kenikmatan ini. Mereka hanya menatap pemimpin itu sebagai tepat atau posisi kekuasaan dimana ada banyak motor penggerak setiap perintah yang dikeluarkan. Padahal Penguasa itu belum tentu seorang pemimpin tetapi seorang pemimpin pastilah dia seorang penguasa.

Dalam jiwa pemimpin ada banyak kriteria yang harus dipenuhi dikarenakan kenikmatan yang akan dia peroleh lebih dari sekedar harta materi namun harta tersembunyi dalam jiwa dimana setiap saat kita bisa mengaksesnya dan senantiasa membuat hati kita menjadi tenang.

Tak banyak yang bisa dilakukan seorang pemimpin pada bawahannya selain memberikan mereka batasan ruang kerja, namun selain itu, mereka akan dibiarkan berkreasi sendiri memenuhi target yang diberikan. Hanya itu.

Namun ketimpangan kekuasaan saat ini berkata lain. Sang pemimpin sepertinya telah pudar dalam penguasa negeri kita. Ada banyak masalah yang ditutupi dengan masalah, yang dipimpinnya hanyalah kekayaan alam serta mereka yang berduit saja. Sedangkan hakikat penguasa negeri ini adalah mengabdi kepada manusia sebagai rakyat yang notabene sebagai objek yang lebih tinggi dari penguasa itu sendiri.


Comments